Pengertian Saluran Pemasaran
Keputusan mengenai saluran
pemasaran merupakan salah satu keputusan paling kritis yang dihadapai
manajemen. Saluran yang dipilih mempengaruhi seluruh keputusan pemasaran
lainnya dan melibatkan komitmen terhadap perusahaan lain. Jadi terdapat
kecenderunagan dari internal perusahaan yang kuat dalam penetapan saluran
distribusi. Manajemen harus memilih saluran pemasaran dengan memperhatikan
kondisi penjualan saat ini dan yang akan datang.
Stern dan El-Ansary
mengungkapkan definisi saluran pemasaran sebagai berikut.
Saluran
pemasaran dapat dilihat sebagai sekumpulan organisasi independen yang terlibat
dalam proses penyediaan suatu produk atau jasa untuk digunakan dan dikonsumsi.
Sedangkan pengertian saluran
pemasaran menurut Lamb, Hair, McDaniel adalah sebagai berikut.
Saluran
pemasaran merupakan suatu struktur bisnis dari organisasi yang saling
bergantung yang menjangkau dari titik awal suatu produk sampai ke pelanggan
dengan tujuan memindahkan produk ke tujuan konsumsi akhir.
Jadi
dapat disimpulkan pengertian saluran distribusi yaitu jalur atau keseluruhan
perantara pemasaran yang dilalui barang dan jasa dari produsen ke pemakai
industri dan konsumen.
Alasan
Mengggunakan Perantara
Mengapa banyak produsen yang menggunakan perantara dengan
mendelegasikan sebagian tugas penjualan kepada perantara, walaupun
pendelegasian ini berarti melepaskan sebagian tugas pengawasan atas bagaimana
dan kepada siapa produk dijual? Ada
berberapa keuntungan yang didapat perusahaan dari penggunaan perantara:
1. Beberapa perusahaan dapat
kehilangan sebagian sumber keuangannya apabila melakukan pemasaran langsung.
2. Pemasaran langsung dalam
beberapa kasus tidak feasibel untuk beberapa produk.
3. Perusahaan yang menggunakan
perantarana sendiri bisa mendapatkan keuntungan lebih besar dengan mengusahakan
peningkatan investasi pada bisnis utamanya.
Fungsi
dan Alur Saluran
Saluran
pemasaran melakukan fungsi pemindahan produk dari produsen ke konsumen sehingga
dapat mengatasi kesenjangan waktu, tempat, dan kepemilikan. Saluran pemasaran
mempunyai sejumlah fungsi penting dalam:
a. Mengumpulkan informasi tenang
pelanggan potensial, pelanggan dan pesaing serta kekuatan dati lingkungan
pemasaran lainnya.
b. Mengembangkan dan menyebarkan
komunikasi persuasif untuk menstimulasi pembelian
c. Mencapai kesepakatan harga dan
lainnya untuk dapat mentransfer kepemilikan secara efektif
d. Melakukan pemesanan dengan
manufaktur.
e. Mendanai persediaan pada tingkat
yang berbeda dari saluran pemasaran
f. Penanganan resiko dalam
pelaksanaan penyaluran
g. Penyediaan pergudangan dan
pergerakan produk secara fisik
h. Kemudahan pembayaran oleh para
pembeli melalui bank dan institusi keuangan lainnya
i. Mengatur transfer kepemilikan
dari satu organisasi ke organiasai lainnya.
Jenis Saluran Distribusi
Terdapat
berbagai jenis saluran distribusi. Pada umumnya institusi (anggota saluran
distribusià channel member) yang melakukan kegiatan pemasaran (disebut juga
intermediaries) dibagi menjadi tiga kelompok : pedagang besar (wholesaler), pedagang eceran (retailer), dan agen pemasaran (agent atau broker).
a.
Wholesaler (pedagang besar)
Pedagang besar
dapat didefinisikan sebagai perusahan perantara (intermediary) yang
menghubungkan produsen dengan pedangan eceran. Perusahaan ini membeli barang
dari produsen dalam jumlah yang cukup besar dan menjualnya kembali pada para
pengecer. Umumnya pedagang besar tidak berhubungan langsung dengan para
konsumen. Penjualan pada konsumen hanya merupakan kegiatan sampingan dan
biasanya berlaku atas inisiatif konsumen. Penjualan kepada konsumen merupakan
sebagian kecil dari keseluruhan nilai penjualan.
Dalam
pendistribusian barang, pedangang besar memberikan sumbangan penting kepada
produsen maupun pedangan eceran. Bagi produsen, pedagang besar dapat mengurangi
biaya pendistribusian, waktu untuk memasarkan barang, dan administrasi
pemasaran. Bagi pengecer, pedagang besar membantu dalam melakukan penjualan
dengan kuantitas yang terbatas, dapat menyediakan barang dengan cepat apabila
diperlukan dan adakalanya memberi kredit pada para pengecer.
b.
Retailer (pedagang eceran/pengecer)
Pedagang eceran
adalah perusahaan yang menjual barang yang diproduksi pihak lain dan
berhubungan langsung dengan konsumen. Perusahaan ini membeli berbagai jenis
barang dalam kuantitas atau jumlah yang terbatas dan menjual barang-barang
tersebut langsung pada para konsumen. Pedangang eceran biasanya melakukan
kegiatannya dengan memamerkan barangnya di toko yang dimiliki atau disewanya.
Dengan cara ini para pembeli dapat melihat secara langsung berbagai jenis
barang yang ditawarkan. Kepemilikan dan modal perusahaan pengecer sangat
berbeda sekali. Kebanyakan perusahaan yang melakukan usaha eceran merupakan
perusahaan perseorangan atau perkongsian dengna modal relatif terbatas.
Perusahaan pengecer seperti ini biasanya didirikan untuk menyediakan jasa
kepada pelanggan yang tinggal di sekitar tempat di mana toko pengecer tersebut
didirikan. Dengan demikian jumlah pelanggannya terbatas dan barang yang
dijualnya juga terbatas.
Perusahaan
pengecer yang besar biasanya berbentuk perseroan terbatas (PT), menggunakan
modal yang besar dan melakukan kegiatan mengecer barang secara besar-besaran.
Perusahaan seperti ini biasanya beroperasi di pusat kota atau di pusat
pertokoan dari suatu kawasan yang relatif besar. Jenis-jenis perusahaan
pengecer seperti ini adalah hypermarket (Carrefour, Giant), department store,
dan supermarket.
c.
Agent/broker (agen pemasaran)
Agen pemasaran
adalah perusahaan-perusahaan yang berhubungan langsung dengan produsen dan
bertugas ebagai perusahaan yang membantu menjual barang atau jasa yang
dihasilkan produsen. Akan tetapi dalam kegiatan penjualan agen pemasaran juga
seringkali berhubungan langsung dengan konsumen. Contoh perusahaan yang sering
bertindak sebagai agen pemasaran adalah agen real estate, agen tiket
penerbangan atau agen tiket alat pengangkutan lainnya (kereta api, bus
antarpropinsi, dan perkapalan), agen penjual produksi industri pengolahan atau
produk pertanian.
Perbedaan penting antara
agen pemasaran dengan pedangan besar dan pengecer adalah dalam kepemilikan dan
penjualan barang yang dipasarkannya. Agen penjual tidak membeli dan memiliki
barang yang dipasarkannya. Agen penjual/pemasaran bertindak sebagai promotor
dan menerima pesanan dari pelanggan untuk barang yang diageninya. Untuk jasanya
ini agen penjualan akan mendapatkan komisi berdasarkan jumlah unit yang
dijualnya atau nilai transaksi penjualan.
Alternatif Saluran Distribusi
Saluran pemasaran dapat dibedakan
menurut jumlah tingkatannya. Dalam
menetapkan alternatif saluran pemasaran yang akan digunakan, perusahaan juga dapat
mempertimbangkan jenis produknya. Untuk produk industrial, biasanya perusahaan
menggunakan saluran langsung atau pendek.
Saluran Untuk Produk Konsumen
Saluran pemasaran untuk produk
konsumen terdiri dari:
·
Saluran distribusi langsung (nol
tingkat), yaitu
saluran pemasaran dimana seorang produsen langsung menjual ke pemakai akhir.
Cara yang dilakukan antara lain melalui penjualan dari pintu ke pintu, arisan
ibu-ibu, pemesanan lewat telepon, email atau online, penjualan lewat
teve, dan melalui toko-toko yang dimiliki produsen sendiri.
·
Saluran distribusit satu tingkat, yaitu hanya ada satu perantara
pemasaran di antara produsen dan konsumen. Ada dua alternatif dalam saluran satu
tingkat, yaitu:
1) produsen → pengecer → konsumen;
2) produsen → pedagang besar →
konsumen
·
Saluran distribusi dua tingkat, yaitu ada dua perantara
pemasaran di antara produsen dan konsumen. Jadi produsen menjual produknya ke
pedagang besar, yang pada gilirannya menjuanya ke berbagai pengecer, sebelum
sampai ke kosnumen akhir. Ilustrasinya yaitu: produsen → pedagang besar → pengecer → konsumen.
Saluran Untuk Produk Industrial
Perusahaan barang industri dapat
menggunakan tenaga penjualnnya untuk menjual langsung ke pelanggan industri.
Perusahaan barang industri/ para pabrikan membeli bahan mentah dalam kuantitas
besar, bahan baku
yang diolah, dan perlengkapan secara langsung dari pabrikan lainnya.
Beberapa perusahaan menjual
produk-produk dengan kategori standar nilai sedang atau rendah menggunakan
distributor industri sebelum ke pelanggan industri. Disributor industri ini
seperti layaknya swalayan bagi sejumlah organisasi. Distributor industri
merupakan grosir dan anggota saluran yang membeli dan mengambilalih hak
sejumlah produk dengan cara menyimpan persediaan produk.
Pada kasus tertentu, para
pabrikan yang tidak mampu mempekerjakan tenaga penjualnya, mengandalkan
perwakilan pabrikan atau agen penjualan utuk menjual produk industrinya apakah
langsung ke pelanggan industri, atau ke distributor industri.
Intensitas Cakupan Pasar
Setiap perusahaan yang
menggunakan perantara pemasaran untuk produk eceran harus merencanakan cakupan
pasar atau tingkatan atas distribusi produk diantara toko pengecer. Cakupan
pasar dapat diklasifikasikan sebagai distribusi intensif, distribusi selektif
dan distribusi eksklusif.
1)
Distribusi Intensif
Distribusi intensif digunakan
untuk mendistribusikan produk ke hampir semua saluran sehingga dapat mencapai
tingkatan cakupan pasar untuk semua tipe konsumen. Distribusi intensif ini
efektif digunakan untuk barang-barang convenience atau barang-barang
kebutuhan sehari-hari yang tidak memakan tempat dan tidak memerlukan keahlian
tenaga penjual, seperti rokok, sabun mandi, dan sembako.
2) Distribusi
Selektif
Distribusi selektif digunakan
untuk mendistribusikan produk dengan selektif yaitu untuk suatu daerah
pemasaran tertentu hanya dipilih beberapa pengecer atau beberapa toko saja.
Distribusi selektif ini cocok untuk produk-produk shopping seperti komputer, barang-barang elektronik dan
buku-buku text.
3) Distribusi
Eksklusif
Distribusi selektif digunakan
untuk memasarkan produk-produk spesial melalui sstem distribusi eksklusif.
Perusahaan hanya menggunakan satu atau bebarapa toko untuk suatu daerah
pemasaran tertentu. Distribusi eksklusif ini cocok untuk mendistribusikan
barang-barang mewah yang bernilai tinggi seperti jam tangan, mobil, parfum dan
benda seni. Hanya konsumen tertentu yang membutuhkannya sehingga mereka mau
berkorban untuk mendapatkannya.
Dinamika Saluran
Pemasaran
Seperti halnya ilmu pemasaran yang terus berkembang dan dinamis, saluran distribusi pun terus berkembang seiring dengan munculnya banyak sistem saluran yang baru. Sistem pemasaran yang telah berkembang yaitu sistem pemasaran vertikal, horisontal, dan multi saluran.
Sistem pemasaran vertikal (Vertikal Marketing System)
Sistem pemasaran vertikal (VMS) ini terdiri dari produsen, pedagang besar, dan pengecer yang merupakan satu kesatuan sistem dan mereka saling bekerja sama. Terdapat tiga jenis saluran pemasaran vertikal (VMS), yaitu korporat, administrasi dan kontrak.
(1).Vms korporat mengkombinasikan serangkaian tahap produksi dan distribusi di bawah kepemilikan tunggal. Integrasi vertikal dapat dicapai dengan integrasi ke belakang atau ke depan. Contoh VMS korporat adalah Giant Food Stores yang mengoperasikan fasilitas pembuatan es, pembotolan minuman ringan, dan toko roti dan kemudian memasok ke toko Giant. Jadi mereka membuat dan juga memiliki toko untuk menjual produknya.
(2). VMS administrasi, mengkoordinasi serangkaian tahap produksi dan distribusi tidak melalui kepemilikan biasa tetapi lewat besar dan kekuatan salah satu pihak. Jadi produsen yang kuat dapat mempertahankan kerjasama yang kuat sehingga mendapat dukungan dari penjualnya. Misalnya merk Kodak, Gillette adalah contoh produk yang cukup mendominasi pasar.
(3). VMS kontrak, merupakan perusahaan independen di tingkat produksi dan distribusi yang berbeda yang melakukan penggabungan program berdasarkan pada suatu perjanjian yang lebih menguntungkan daripada melakukannya sendiri. VMS koorporat ini dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: jaringan sukarela yang disponsori pedagang besar. Koperasi pengecer dan organisasi franchise sukarela yang disponsori pedagang besar membantu pedagang besar untuk bersaing secara efektif dengan jaringan organisasi yang lebih besar. Koperasi pengecer adalah tempat pembelian produk oleh anggota yang akan memberikan laba sesuai dengan jumlah pembelian. VMS kontrak yang ketiga adalah organisasi franchise. Perkembangan franchise sangat cepat saat ini seperti banyaknya restoran fast food yang berasal dari luar negeri. Franchise ini memiliki tiga bentuk, yaitu franchise pengecer yang disponsori produsen, seperti Ford yang memberikan lisensi pada penyalur untuk menjual mobil. Kedua adalah franchise pedagang besar yang disponsori produsen misalnya coca cola yang memberikan hak pembotolannya yang membeli sari sirupnya untuk dijual ke pengecer lokal. Ketiga franchise pengecer yang disponsori perusahaan jasa.
Sistem pemasaran horisontal
Sistem pemasaran horisontal terjadi bila terdapat dua atau lebih perusahaan yang tidak berhubungan menggunakan sumberdaya secara bersama-sama untuk mendapatkan keuntungan dalam pasar. Bentuk kerja sama ini misalnya joint venture.
Sistem pemasaran multi saluran
Karena perkembangan segmen pasar yang semakin luas, banyak perusahaan menggunakan saluran pemasaran ganda atau multi channel marketing. Manfaat dari penggunaan banyak saluran yaitu meningkatnya cakupan pasar, menurunnya biaya penyaluran, dan penjualan yang semakin terarah pada pelanggan. Selain manfaat, ada juga kelemahannya seperti timbulnya konflik antar saluran serta kontrol yang semakin sulit. Untuk mengatasi konflik, perusahaan dapat menggunakan saluran yang berbeda pada pelanggan yang dituju misalnya, direct sales untuk pelanggan besar sedangkan telemarketing untuk pelanggan sedang.
Seperti halnya ilmu pemasaran yang terus berkembang dan dinamis, saluran distribusi pun terus berkembang seiring dengan munculnya banyak sistem saluran yang baru. Sistem pemasaran yang telah berkembang yaitu sistem pemasaran vertikal, horisontal, dan multi saluran.
Sistem pemasaran vertikal (Vertikal Marketing System)
Sistem pemasaran vertikal (VMS) ini terdiri dari produsen, pedagang besar, dan pengecer yang merupakan satu kesatuan sistem dan mereka saling bekerja sama. Terdapat tiga jenis saluran pemasaran vertikal (VMS), yaitu korporat, administrasi dan kontrak.
(1).Vms korporat mengkombinasikan serangkaian tahap produksi dan distribusi di bawah kepemilikan tunggal. Integrasi vertikal dapat dicapai dengan integrasi ke belakang atau ke depan. Contoh VMS korporat adalah Giant Food Stores yang mengoperasikan fasilitas pembuatan es, pembotolan minuman ringan, dan toko roti dan kemudian memasok ke toko Giant. Jadi mereka membuat dan juga memiliki toko untuk menjual produknya.
(2). VMS administrasi, mengkoordinasi serangkaian tahap produksi dan distribusi tidak melalui kepemilikan biasa tetapi lewat besar dan kekuatan salah satu pihak. Jadi produsen yang kuat dapat mempertahankan kerjasama yang kuat sehingga mendapat dukungan dari penjualnya. Misalnya merk Kodak, Gillette adalah contoh produk yang cukup mendominasi pasar.
(3). VMS kontrak, merupakan perusahaan independen di tingkat produksi dan distribusi yang berbeda yang melakukan penggabungan program berdasarkan pada suatu perjanjian yang lebih menguntungkan daripada melakukannya sendiri. VMS koorporat ini dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: jaringan sukarela yang disponsori pedagang besar. Koperasi pengecer dan organisasi franchise sukarela yang disponsori pedagang besar membantu pedagang besar untuk bersaing secara efektif dengan jaringan organisasi yang lebih besar. Koperasi pengecer adalah tempat pembelian produk oleh anggota yang akan memberikan laba sesuai dengan jumlah pembelian. VMS kontrak yang ketiga adalah organisasi franchise. Perkembangan franchise sangat cepat saat ini seperti banyaknya restoran fast food yang berasal dari luar negeri. Franchise ini memiliki tiga bentuk, yaitu franchise pengecer yang disponsori produsen, seperti Ford yang memberikan lisensi pada penyalur untuk menjual mobil. Kedua adalah franchise pedagang besar yang disponsori produsen misalnya coca cola yang memberikan hak pembotolannya yang membeli sari sirupnya untuk dijual ke pengecer lokal. Ketiga franchise pengecer yang disponsori perusahaan jasa.
Sistem pemasaran horisontal
Sistem pemasaran horisontal terjadi bila terdapat dua atau lebih perusahaan yang tidak berhubungan menggunakan sumberdaya secara bersama-sama untuk mendapatkan keuntungan dalam pasar. Bentuk kerja sama ini misalnya joint venture.
Sistem pemasaran multi saluran
Karena perkembangan segmen pasar yang semakin luas, banyak perusahaan menggunakan saluran pemasaran ganda atau multi channel marketing. Manfaat dari penggunaan banyak saluran yaitu meningkatnya cakupan pasar, menurunnya biaya penyaluran, dan penjualan yang semakin terarah pada pelanggan. Selain manfaat, ada juga kelemahannya seperti timbulnya konflik antar saluran serta kontrol yang semakin sulit. Untuk mengatasi konflik, perusahaan dapat menggunakan saluran yang berbeda pada pelanggan yang dituju misalnya, direct sales untuk pelanggan besar sedangkan telemarketing untuk pelanggan sedang.
NONTON FILM ONLINE GRATIS BIOSKOPINDOXXI.ME
BalasHapus